"Leadership is all about people. It is not about organizations. It is not about plans. It is not about strategies. It is all about people .... You have to be people-centered." - Colin Powell

Wednesday, November 25, 2009

OUTDOOR LEADERSHIP MINISTRY Training (13 – 16 November 2009)

OUTDOOR LEADERSHIP MINISTRY Training
Jakarta, Gn. Putri – Gede Pangranggo

Outdoor Leadership Ministry Training ini diadakan untuk memperlengkapi rekan - rekan yang ingin menjangkau/melayani kawula muda.

Dalam training barusan, peserta diajar menggunakan alam sebagai media untuk menjelaskan keberadaan dan kebesaran Tuhan, Sang Pencipta.

Outdoor Leadership Ministry dianggap sebagai salah satu alat yang cukup efektif untuk menjangkau kawula muda karena alam merupakan sumber kehidupan manusia dan anak muda punya banyak energi yang bisa digunakan selama kegiatan di alam terbuka.
Dalam pelaksanaannya, peserta bisa menyesuaikan materi dengan kondisi daerah dan kondisi kawula muda yang dilayani.

Kita perlu peka menghadapi kawula muda dan permasalahannya. Masalah – masalah yang banyak ditemui dalam dunia kawula muda antara lain masalah hubungan dengan orang tua, teman, pergaulan yang buruk, masalah di sekolah, kurangnya bimbingan spiritual dan lain sebagainya.

Kepekaan yang dikembangkan ketika menghadapi kawula muda sangat membantu dalam beberapa hal misalnya:
- membantu leader menentukan sikap apa yang pantas diambil ketika berhadapan dengan situasi sulit waktu berelasi dengan kawula muda tersebut
- membantu leader menentukan kualitas dan intensi pembelajaran yang akan didesain bagi kawula muda ketika akan mengadakan kegiatan di alam terbuka.


Adakalanya leader dianjurkan untuk membawa anak - anak ke dalam suatu situasi yang sulit sehingga mereka harus sedikit berusaha menggali ide dan usaha untuk bisa melewati situasi sulit yang ada bersama seluruh anggota timnya.
Intinya adalah supaya mereka keluar dari 'zona nyaman pribadi' masing - masing, mengubah paradigma menjadi lebih baik dan memaksimalkan potensinya.


Selanjutnya, ketika akan mengadakan kegiatan di alam terbuka, sebaiknya leader bisa memperhatikan beberapa hal penting berikut:
1. Alokasi waktu
Sangat penting untuk menerapkan alokasi waktu yang ideal dalam pembelajaran ini agar kawula muda mampu menyerap dengan baik pembelajaran yang disampaikan dan tidak terlalu kelelahan dalam perjalanan.
Alokasi waktu yang disarankan adalah seperti di bawah ini:
-- 1. Makan pagi – 1 jam, mencakup:
- - - - a. Menceritakan cerita kehidupan bermakna (1) – 45 menit
- - - - b. Mengemas perlengkapan berkemah – 15 menit
-- 2. Mendaki – 2 jam, mencakup:
- - - - a. Trail talk
- - - - b. Snack
- - - - c. Makan siang & menceritakan cerita kehidupan bermakna (2)
-- 3. Waktu hening untuk refleksi – 45 menit
-- 4. Mendaki ke tempat untuk berkemah – 1 jam
-- 5. Menyiapkan kemah – 1 jam
-- 6. Waktu bebas untuk main – 1 jam
-- 7. Makan malam & diskusi
-- 8. Istirahat
Kita dapat melihat ilustrasi pengaruh desain kegiatan dengan kemampuan belajar anak



Garis panah berwarna hijau adalah kemampuan pembelajaran anak
Garis panah berwarna merah adalah tingkat kesulitan dan proses pembelajaran yang direncanakan
Garis panah putus – putus berwarna biru adalah batas maksimal kemampuan pembelajaran anak

Ketika kita menyiapkan rencana perjalanan, kita perlu memperhatikan desain kegiatannya agar proses pembelajaran anak berada di area yang ditunjukkan huruf A dalam lingkaran kecil.
Jangan mendesain kegiatan yang menciptakan tingkat stress berlebihan sehingga mengakibatkan proses pembelajaran menurun seperti yang ditunjukkan huruf B dalam lingkaran kecil. Efek negatif lain yang mungkin timbul adalah anak tidak ingin lagi mengikuti kegiatan yang kita rencanakan.

(Kemampuan pembelajaran tiap anak berbeda, tergantung dari latar belakang pribadi, kondisi fisik, mental, spiritual dan kadang juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (orang/alam/makanan), ekspektasi/harapan dan sebagainya.)

2. Jumlah peserta dalam 1x perjalanan idealnya berjumlah 16 – 20 orang dengan rincian sebagai berikut:
- - a. Leader : 2 orang
- - b. Guide : 2 orang
- - c. Anak binaan : 12 - 16 orang
Dengan demikian, asumsinya, tiap leader dan guide menyertai 3 – 4 orang anak

3. Tanda – tanda kelelahan
Leader perlu peka memperhatikan tanda – tanda kelelahan yang timbul ketika kawula muda diajak melalui proses pembelajaran yang didesain, yaitu:
- - a. sering berhenti/beristirahat dalam perjalanan
- - b. menjauhkan diri dari keramaian/menyendiri
- - c. marah
- - d. menunjukkan sikap egois/mementingkan diri sendiri
- - e. makan banyak
- - f. sikap/suasana hati tidak senang
- - g. menceritakan cerita – cerita keluhan kepada teman
- - h. menangis
- - i. berteriak/membentak
- - j. tiba – tiba sakit dengan gejala tidak pasti/pura – pura sakit
- - k. dan lain sebagainya
Tanda – tanda kelelahan yang ditunjukkan ini bisa menjadi tanda apakah proses pembelajaran yang didesain terlalu berlebihan untuk mereka jalani atau proses pembelajarannya baru saja dimulai ketika kita mengajak mereka keluar dari zona nyaman – masuk ke zona tidak nyaman – untuk kemudian melewatinya dan menjadi orang yang lebih baik

4. Tips/saran
- - a. Untuk anak yang sering menimbulkan masalah:
- - - - i. Berikanlah tanggung jawab yang ringan kepada anak tersebut misalnya memintanya memastikan jumlah pasak tenda sama sebelum dan sesudah digunakan atau memanggil teman – temannya untuk berkumpul ketika acara bersama akan dimulai dan lain sebagainya
- - - - ii. Berikan perhatian khusus tetapi tidak berlebihan sehingga anak tersebut tidak menjadi tergantung dan banyak berharap dari Anda
- - - - iii. Ajaklah anak – anak yang lain untuk bergaul dengannya juga
- - b. Ketika anak menunjukkan tanda – tanda kelelahan dan ketidaknyamanan melewati proses yang didesain, maka sebagai pendamping Anda perlu terus memberikan dorongan semangat dan kata – kata positif, menunjukkan kemajuan – kemajuan yang sudah dicapainya selama perjalanan dan sebagainya. Ada kemungkinan Anda juga perlu membawakan ransel anak tersebut apabila ia benar – benar sakit atau kelelahan. Yang penting adalah untuk membuat mereka terus berjalan dan sampai ke tujuan.
- - c. Perlengkapan & kebutuhan berkemah yang penting adalah bawalah jenis perlengkapan yang mudah digunakan di alam terbuka, itu berarti dapat digunakan di bawah panas matahari/siraman hujan dan terpaan angin Jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Hindari membawa benda – benda yang berat, berlebihan, tidak sehat, sulit diolah dan bisa merusak lingkungan.
- - d. Mengajak kawula muda ikut dalam perjalanan berkemah
- - - - i. Bila waktunya cukup, gunakan lebih banyak waktu untuk membangun relasi jauh sebelum rencana berkemah Anda. Dengan melakukan hal ini, Anda berkesempatan membangun kualitas hubngan yang leibh dalam dan berjangka panjang
- - - - ii. Bila waktunya tidak cukup, ajaklah dengan baik supaya anak tersebut ikut dalam perjalanan Anda. Minta ijin kepada orang tua bila memang dianggap baik/penting demi keikutsertaan anak tersebut.
- - e. Menyiapkan materi.
- - - - i. Tentukan tema perjalanan Anda dalam pembicaraan di antara leader dan guide, misalnya dalam perjalanan kali ini, Anda ingin anak – anak yang ikut belajar tertang kepercayaan diri
- - - - ii. Setiap cerita kehidupan sebaiknya disiapkan sebelumnya dan menjadi bagian dari tema perjalanan, misalnya tema tentang kepercayaan diri
- - - - iii. Untuk trail talk, bisa dipelajari dan disiapkan sebelumnya, kemudian pilih yang relevan disampaikan pada waktu dan situasi yang tepat


Catatan:
1. Leader: orang – orang yang merasa terpanggil melayani kawula muda dan sudah mendapat pembinaan sebelumnya
2. Guide: kualifikasinya sama dengan leader dan dalam hal ini mendapat tambahan tugas sebagai penunjuk arah menuju lokasi kemah yang mereka ketahui yang mana sudah ditentukan sejak awal
3. Trail Talk: pembicaraan ringan dan santai dengan menghubungkan benda – benda di sekitar kita dengan nilai – nilai luhur kehidupan, kemanusiaan & spiritual
4. Snack: makanan ringan yang bisa dimakan selama berjalan, sebaiknya disiapkan sebelum berangkat (bisa dibuat sendiri atau dibeli)


Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebagai ukuran keberhasilan kegiatan ini adalah ketika tiap leader dan anak binaan yang ikut bisa belajar dari materi yang disiapkan, bisa belajar satu sama lain dan menunjukkan perubahan pandangan dan sikap semakin positif yang konsisten seiring dengan waktu.


Semoga materi ini bisa menjadi berkat bagi peserta yang sudah mengikuti dan berencana menerapkannya serta bagi Anda yang juga berencana menerapkannya.

No comments: